THE SULTAN CENTER — Menyambut perhelatan Pilkada serentak tahun 2024 di Provinsi Banten, The Sultan Center sebagai sebuah komunitas akademis menyelenggarakan Diskusi Publik Online (03/05/2024) yang mengambil topik Menyoal Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak di Banten: MUngkinkah Netral?
Eko Supriatno selaku pengamat sosial dan Dosen Universitas Mathla’ul Anwar Banten didaulat menjadi narasumber bersama dengan Edi Muhammad Abduh, seorang Pengamat Politik dari The Sultan Center, dan juga hadir sebagai narasumber Muharram Albana, sosok Dosen Muda sekaligus Pengamat kebijakan public dri STISIP Trimasda.
Diskusi Publik Online dipandu oleh Edi Sofwan, salah satu pengurus The Sultan Center, sekaligus Dosen Prodi Hukum di Universitas Pamulang (Unpam) Tangerang Selatan.
Dalam sambutan pembuka, Achmad Rozi El Eroy selaku Direktur Eksekutif The Sultan Center (TSC) menyampaikan bahwa Diskusi Publik yang mengangkat topik Menyoal Netralitas ASN merupakan kegiatan perdana The Sultan Center di awal tahun 2024.
“Insya Allah kedepan, The Sultan Center secara regular akan menggelar diskusi public dengan mengangkat topik atau isu actual yang berkembang di Masyarakat. Dan juga akan menghadirkan narasumber yang berasal dari berbagai kalangan, baik birokrasi, politisi, akademisi maupun pengamat sosial dan politik.” Ujar Direktur Eksekutif The Sultan Center.
Ditambahkan oleh Rozi yang juga menjabat sebagai CEO Amal Insani Foundation, “Seperti tahun sebelumnya, The Sultan Center akan mengundang narasumber yang berasal dari kalangan nasional. Hal ini sebagai bahan untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.” Pungkas Rozi.
Dalam paparan materinya, Eko Supriatno melalaui slide powerpoint mengatakan bahwa Pemilu adalah panggung demokrasi. Keberagaman pilihan adalah kekayaan demokrasi.
“Pemilu bukanlah pertarungan, melainkan kesempatan untuk memilih pemimpin. Dalam pemilu marilah kita jadikan etika sebagai Kompas.” Ujar Eko Supriatno yang juga pengurus ICMI Orwil Banten
Ditambahkan oleh Eko, “Suksesnya pemilu bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tetapi tanggungjawab setiap individu yang peduli akan masa depan bangsanya. Sebagai warga negara, rakyat memiliki tanggungjawab untuk menciptakan pemilu yang adil, jujur dan damai.” Pungkas Eko Supriatno.
No responses yet